Citra Terima Bonus Olimpiade Dari Menpora
DL/22122010/Jakarta
--- Lifter Putri Indonesia asal Lampung, Citra Febrianti akhirnya mengenyam hasil yang manis dari hasil kerjanya yang jujur dan tulus, setelah menunggu 8 tahun menanti kepastiannya.
Olimpiade London memang sudah berlangsung pada 2012, tetapi dunia masih menunggu hasil kejujuran dan kecurangan dari para pelakunya, salah satunya di cabang olahraga Angkat Besi, dimana Indonesia menempat salah satu wakilnya yakni Citra Febrianti yang saat ini didampingi pelatih juga asal Padepokan Gajah Lampung, Eddy Santoso.
Hebohnya pelaku doping, yakni Zulfiya Chinshanlo asal Kazakhtan peraih medali emas dan Cristina Lovu asal Moldova peraih perunggu, dan keduanya positif doping yang dinyatakan resmi oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Sebenarnya kasusnya sudah divonis pada 2016, dan Citra Febrianti yang tadinya menduduki peringkat keempat akhirnya ditetapkan sebagai penerima medali perak.
Namun urusannya tidak kunjung jelas, karena Pengurus
Besar Persatuan Angkat Besi – Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) tidak melakukan
usaha untuk mengurusnya.
Dan akhirnya Citra sendiri yang harus mengurus pontang panting ke Jakarta, dan
akhirnya bertemu dengan personil Komite Olahraga Internasional (KOI) pada 4
November 2020, dan pada 19 November 2020 itulah momentum bagaimana KOI membantu
Citra memperoleh haknya sebagai pemegang medali perak Olimpiade London 2012.
Singkat cerita, akhirnya Citra Febrianti menerima bonus dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Rp400 juta, yang diterimakan pada 21 Desember 2020 di kantor Kemenpora.
“Terima kasih Indonesia,” begitu ungkap Citra Febrianti setelah menerima bonus tersebut di Jakarta yang diserahkan oleh Menpora Zainuddin Amali.
Kepada detiklampung.com, Citra menceritakan soal penerimaan bonus ini dan menyatakan rasa lega meskipun ada beberapa kekecewaan yang mendalam atas sistem yang berlangsung pada pengurus PB PABBSI.
“Saya sangat berterima kasih kepada negara ini, melalui pak Menteri olahraga dan pemuda, saya mendapatkan apa yang seharusnya saya dapatkan sejak 2016 lalu, namun Allah Maha Mengetahui dan membimbing saya menyelesaikan persoalan ini sampai sekarang.” Katanya.
Dia percaya jika memang itu rejekinya maka akan sampai pula kepadanya. “Saya yakin saja, kalau itu milik saya pasti dapat. Tapi kalau tidak, pasti akan lepas. Makanya saya dan suami dengan sekuat tenaga mengurusnya hingga dimudahkan dan selesai,” tambahnya.
Bonus ini akan dipergunakan untuk kembali menata hidupnya yang sempat terpuruk tak punya apapun selepas Olimpiade 2012 itu. “Bonus ini semoga bisa memperbaiki perekonomian keluarga saya di masa pandemi seperti ini, mana suami saya juga kehilangan pekerjaan,” tuturnya.
Citra juga menerima Piagam Penghargaan dari KONI Pusat. “Dari KONI Pusat ya ini saya menerima Piagam Penghargaan saja. Kata seorang pengurus, KONI Pusat hanya bisa memberikan ini. Ya walaupun kita tahu, penerima medali Olimpiade itu bonusnya sangat besar, dulu. Tapi ya sudahlah.” ungkapnya.
Sampai saat ini Citra masih harus berada di Jakarta sampai bulan Januari 2021, karena menunggu datangnya Medali perak Olimpiade dari IOC, yang rencananya akan diberikan di Jakarta pada Januari 2021.
“Ya karena medalinya katanya akan diberikan pada bulan Januari 2021, maka saya dan suami sepakat untuk tetap tinggal di Jakarta dulu sampai Januari. Dan ini belum tau mau tinggal dimana, karena saya tidak punya saudara di Jakarta.” Kata Citra. (don)
Comments